Hari ini pukul 11.01 WIB hari Rabu 21 Desember 2016 umurku 22 tahun 10 bulan , pada usia sekarang ini aku merasakan kegalauan yang sangat besar terkait masa depan. Masa depan yang belum pasti dapat aku jalani . Masa depan yang aku tidak tahu kapan dan apa yang akan berlaku nantinya. Apa pekerjaanku? Menjadi orang yang bagaimanakah aku kelak ? Siapa jodohku? Masihkah aku dapat berkumpul dengan anggota keluarga ku? Bagaimana mereka nanti đđ Kalian tahu? Aku galau diusia ini aku khawatir pada hari ini. Apa yang telah aku dapatkan dan apa yang telah aku bagikan? Apa yang telah aku dapatkan dan apa yang telah aku perbuat. Mari mundur ke belakang ketika aku berumur 15 tahun sekitar 7 tahun yang lalu đŠ ketika diusia itu aku pun galau . Galau aku akan seperti apa kuliah /kerja dimana mau kemana dan apakah aku masih diberikan kesempatan untuk hidup. Hari ini lah ternyata masa depan yang aku khawatirkan ketika usiaku 15 tahun . Aku ingat Orang bijak pernah berkata "Kita hari ini adalah cerminan Kita di masa Depan". Saya ingin menarik mundur kembali apa yang telah saya perbiat 5-7tahun lalu. . . . Waktu itu aku tinggal dengan saudara mama. Mereka memiliki warung ayam bakar yang superrr enakđ. Waktu itu aku adalah murid pindahan dari SMP Negeri di Kota Medan. Waktu yang aku pakai saat itu 60% gak tahu kemana mungkin sibuk ekstrakurikuler 20%belajar 5%dirumah bermimpi 5%jadi tukang cerita/ngerumpii đ Dan beda 360° dengan temanku yang bisa dikatakan sekarang kehidupannya jauuuuh lebih baik daripada aku tapi aku bersyukur lhoo ini hanya ingin merunutkan kejadian berdasarkan kejadian lampau. Beliau wanita, cantik sholeha dari keluarga sederhana. Jujur saya tahu banyak yang tidak suka dia karena dia mungkin sempurna untuk kebaikan. Beliau tidak pernah keluar malam senin selasa rabu sabtu malam apapuun!! Selalu ramah rendah hati sampai terkesan lebaii đĽ ibadahnya juga baik kalau aku dulu aaah jangan ditanyaaa đđ lanjut lagi haha dan sekarang aku tersadar ternyata perputaran rezeki yang datang tergantung pada sikap kita perangai/kelakuan kita terhadap sang pemberi rezeki. Universitas yang beliau tuju waktu itu adalah IPB dengan jurusan Kedokteran Hewan as same as like Kehutanan di IPB pass-Grade nya kenapa dulu saya tidak ambil hal yang serupa IPB, ternyata itulah cara Tuhan mengatur Rezeki hambanya. Mereka yang tekun tidak melakukan dosa besar sering bertaubat Allah melejitkan rezekinya (pergaulannya, kesehatannya, keuamgannya,pekerjaannya) . Untuk orang yang biasa2 usaha dan doanya seperti saya di masa itu sekarang masih di Sumatera, Alhamdulillah Allah Maha pemberi Rahmat bagi yang berusaha dan berdoa meskipun bersekolah di pulau Sumatera saya dipertemukan juga dengan lingkaran yang baik , Alhamdulillah. . . . . Nah, sekarang sudah ingatkan Dit? Gimana cara Allah menetapkan rezeki untuk hambaNya? Hari ini apa yang kau lakukan adalah cerminan kehidupan mu 5-7tahun kedepan . Jangan mau jadi orang yang biasa biasa ibadahnya biasa mimpinya biasa kelakuannya biassaaa semuaa. Gimana Dit sudah siap bertaubat? Memohon ampunan Nya ? Jangan takut meletakan Allah di hati Dit. Allah yang jamin semuanya insyaAllah. Berusahaa Berdoa Bertaubat atas segala yang pernah diperbuat karena tidak ada manusia yang luput dari dosa.
Kaidah penting dalam hidup: sejauh apa kita berusaha menjauhkan diri dari apa yang Allah haramkan, sejauh itu pula Allah akan membuat kita menikmati apa yang Allah halalkan
Dr. Khalid Al-Khilawiy (via udashidiq)
Pengen jadi guru đźđˇ . . . . . ( Guru dari anak anak kita )
Bambu, hampir tak terlihat selama 5 tahun pertama hidupnya, karena 'sibuk' membangun sistem perakaran yang kokoh di bawah tanah sebelum menjulang puluhan meter ke udara.
.
Kadang perubahan sering muncul ketika kita berhasil melewati ambang batas kritis dan membuka performa baru. Kadang kemajuan yg diharapkan akan dihasilkan secara linier tidak akan menampakkan hasil dalam minggu atau bulan pertama dan ini yg sering membuat frustasi dan merasa jalan di tempat.
.
Namun, seringkali yg dilihat dan yang dibangun bukan kebiasaan namun berorientasi terhadap hasil, sehingga mudah sekali menghentikan kebiasaan baik yg telah dimulai.
.
Karena, untuk mendapatkan perubahan yg bermakna kita perlu memperhatikan kebiasaan yg konsisten dan cukup lama.
Sebenarnya jika kita tanya hati kita paling dalam. Apakah kita mengerti dengan semua bacaan Sholat yang kita baca? Memang jika kita ingin mengetahui dan mengerti apa yg kita lafadzkan saat kita Sholat, maka hal itu akan sangat jauh lebih baik, malah mungkin jika kita resapi kita akan mendapatkan apa itu ke Khusyuk an dlm melaksanakan Sholat Fardhu kita. Rasulullah SAW bersabda âsholatlah seakan-akan engkau sedang melihat Tuhan atau Tuhan sedang melihatmuâ ( Rukun Ihsan ).
Mari kita mulai belajar meresapi arti dari bacaan Sholat kita. Karena Sholat merupakan Dzikir yang sempurna.
Takbir Takbiratul Ihram â-> ALLAAHU AKBAR
                             (Allah Maha Besar)
Iftitah Allaahu akbar kabiira, walhamdulillaahi katsiira, wa subhanallaahi bukrataw, waashiila. (Allah Maha Besar, dan Segala Puji yang sangat banyak bagi Allah, dan Maha Suci Allah sepanjang pagi, dan petang). Innii wajjahtu wajhiya, lillazii fatharassamaawaati walardha, haniifam, muslimaa, wamaa ana minal musrykiin. (Sungguh aku hadapkan wajahku kepada wajahMu, yang telah menciptakan langit dan bumi, dengan penuh kelurusan, dan penyerahan diri, dan aku tidak termasuk orang-orang yang mempersekutuan Engkau/Musryik) Innasshalaatii, wa nusukii, wa mahyaaya, wa mamaati, lillaahi rabbil âaalamiin. (Sesungguhnya shalatku, dan ibadah qurbanku, dan hidupku, dan matiku, hanya untuk Allaah Rabb Semesta Alam). Laa syariikalahu, wabidzaalika umirtu, wa ana minal muslimiin. (Tidak akan aku menduakan Engkau, dan memang aku diperintahkan seperti itu, dan aku termasuk golongan hamba yang berserah diri kepadaMu)
Al Fatihah Adapun Rasulullah SAW pada waktu membaca surah Al-Faatihah senantiasa satu napas per satu ayatnya, tidak terburu-buru, dan benar-benar memaknainya. Surah ini memiliki khasiat yang sangat tinggi sekali. Mari kita hafal terlebih dahulu arti per ayatnya sebelum kita memaknainya. Bismillaah, arrahmaan, arrahiim (Bismillaahirrahmaanirrahiim) (Dengan nama Allaah, Maha Pengasih, Maha Penyayang) Alhamdulillaah, Rabbil âaalamiin (Segala puji hanya milik Allaah, Rabb semesta âalam) Arrahmaan, Arrahiim (Maha Pengasih, Maha Penyayang) Maaliki, yaumiddiin (Penguasa, Hari Pembalasan/Hari Tempat Kembali) Iyyaaka, naâbudu, wa iyyaaka, nastaâiin (Hanya KepadaMulah, kami menyembah, dan hanya kepadaMulah, kami mohon pertolongan) Ihdina, asshiraathal, mustaqiim (Tunjuki kami, jalan, golongan orang-orang yang lurus) Shiraath, alladziina, anâam, ta âalayhim (Jalan, yang, telah Engkau beri niâmat, kepada mereka) Ghayril maghduubi âalaihim, wa laddhaaaalliiin. (Bukan/Selain, (jalan) orang-orang yang telah Engkau murkai, dan bukan (jalan) orang-orang yang sesat) Melanjutkan tulisan yang ketiga, maka setelah membaca Surah Al-Faatihah, maka hendaknya kita membaca ayat-ayat Al-Qurâan.
Rasulullah bersabda âApabila engkau berdiri utk shalat bertakbirlah lalu bacalah yg mudah dari al-Qurâan â.
Rukuâ
Lalu rukuâ, dimana ketika rukuâ ini beliau mengucapkan :
 Subhaana, rabbiyal, âadzhiimi, Wabihamdihi (Maha Suci, Tuhanku, Yang Maha Agung)
â-> dzikir ini diucapkan beliau sebanyak tiga kali. (Hadits Ahmad, Abu Daud, Ibn Majah, Ad-Daaruquthni, Al-Bazaar, dan Ath-Thabarani) Rasulullah sering sekali memperpanjang Rukuâ, Diriwayatkan bahwa : âRasulullaah SAW, menjadikan rukuânya, dan bangkitnya dari rukuâ, sujudnya, dan duduknya di antara dua sujud hampir sama lamanya.â (Hadits  Riwayat Imam Bukhari dan Muslim)
Iâtidal
Pada saat ketika kita iâtidal atau bangkit dari ruku, dengan mengangkat kedua tangan sejajar bahu ataupun sejajar telinga, seiring Rasululullah SAW menegakkan punggungnya dari rukuâ beliau mengucapkan:
Samiâallaahu, li, man, hamida, hu âMudah-mudahan Allah mendengarkan (memperhatikan) orang yang memujiNyaâ. (Hadits diriwayatkan oleh Imam Al-Bukhari dan Muslim) âApabila imam mengucapkan âsamiâallaahu liman hamidahâ, maka ucapkanlah ârabbanaa lakal hamduâ, niscaya Allah memperhatikan kamu. Karena Allah yang bertambah-tambahlah berkahNya, dan bertambah-tambahlah keluhuranNya telah berfirman melalui lisan NabiNya SAW (Hadits diriwayatkan oleh Imam Muslim, Imam Ahmad, dan Abu Daud)
Hal ini diperkuat pula dengan : Disaat Rasulullah sedang Sholat berjamaah, lalu ketika Iâtidal beliau mengucapkan âSamiâallaahu, li, man, hamidahâ lalu ada diantara makmun mengucapkan âRabbanaa lakal hamduâ, Lalu pada selesai Sholat, Rasul bertanya âSiapakah gerangan yang mengucap âRabbanaa lakal hamduâ, ketika aku ber Iâtidal? Aku melihat para malaikat berlomba lomba untuk menulis kebaikan akan dirimu dari jawaban ituâ. Maka sudah cukup jelas bahwa mari kita mulai melafalkan : Rabbanaa, lakal, hamdu (Ya Tuhan kami, bagiMulah, segala puji) Kesmpurnaan lafadzh diatas :
mil ussamaawaati, wa mil ul ardhi, wa mil u maa shyiâta, min shai in, baâdu (Sepenuh langit, dan sepenuh bumi, dan sepenuh apa yang Engkau kehendaki, dari sesuatu, sesudahnya) (Kalimat diatas didasarkan pada hadits yang diriwayatkan oleh Imam Muslim dan Abu âUwanah)
Sujud
Ketika kita sujud, maka dengan tenang hendaknya kita mengucapkan doâa  sujud seperti yang telah dicontohkan Rasulullaah SAW. Dzikir ini beliau ucapkan sebanyak tiga kali, dan kadangkala beliau mengulang-ulanginya lebih daripada itu. Subhaana, rabbiyal, aâlaa, wa, bihamdi, hi (Maha Suci, Tuhanku, Yang Maha Luhur, dan, aku memuji, Nya) Duduk antara dua Sujud
Ketika kita bangun dari sujud, maka hendaklah kita melafadzkan seperti yang dilakukan Rasulullaah, dan bacalah doâa tersebuh dengan sungguh-sungguh, perlahan-lahan, dan penuh pengharapan kepada Allah SWT. Di dalam duduk ini, Rasulullah SAW  mengucapkan :
Robbighfirlii, warhamnii, wajburnii, warfaânii, warzuqnii wahdinii, wa âaafinii, WaâFuanni
(Ya Allah ampunilah aku, kasihanilah aku, cukupilah kekuranganku, sehatkanlah aku, dan berilah rizqi kepadaku) Dari Hadits yang diriwayatkan Muslim, bahwa Rasulullaah saw, kadangkala duduk tegak di atas kedua tumit dan dada kedua kakinya. Beliau juga memanjangkan posisi ini sehingga hampir mendekati lama sujudnya (Al-Bukhari dan Muslim). Duduk At-Tasyaahud Awal
Sebuah hadits yang diriwayatkan Imam Muslim, Abu âUwanah, Asy-Syafiâi, dan An-Nasaâi. Dari Ibnu âAbbas berkata, Rasulullaah telah mengajarkan At-Tasyahhud kepada kami sebagaimana mengajarkan surat dari Al-Qurâan kepada kami. Beliau mengucapkan : Attahiyyaatul mubaarakaatusshalawaatutthayyibaatulillaah. Assalaamu âalayka ayyuhannabiyyu warahmatullaahi wa barakaatuh. Assalaamu âalayna wa âalaa âibaadillaahisshaalihiin. Asyhadu allaa ilaaha illallaah.
Wa asyhadu annaa muhammadarrasuulullaah.      (dalam riwayat lain : Wa asyhadu annaa, muhammadan, âabduhu, warasuuluh)
2. Menurut hadist yang diriwayatkan Imam Al-Bukhari, Muslim, dan Ibnu Abi Syaibah. Dari Ibn Masâud berkata, Rasulullaah saw telah mengajarkan at-tasyaahud kepadaku, dan kedua telapak tanganku (berada) di antara kedua telapak tangan beliau - sebagaimana beliau mengajarkan surat dari Al-Qurâan kepadaku : â-> (Mari diresapi setiap katanya sehingga shalat kita lebih mudah untuk khusyuk) Attahiyyaatulillaah, wasshalawatu, watthayyibaat. (Segala ucapan selamat adalah bagi Allaah, dan kebahagiaan, dan kebaikan). Assalaamu âalayka *, ayyuhannabiyyu, warahmatullaah, wa barakaatuh. (Semoga kesejahteraan dilimpahkan kepadamu , wahai Nabi, dan beserta rahmat Allah, dan berkatNya). Assalaamu âalaynaa, wa âalaa, âibaadillaahisshaalihiiin. (Semoga kesejahteraan dilimpahkan kepada kami pula, dan kepada sekalian hamba-hambanya yang shaleh). Asyhadu, allaa, ilaaha, illallaah. (Aku bersaksi, bahwa tiada, Tuhan, kecuali Allah). Wa asyhadu, anna muhammadan, âabduhu, wa rasuluhu. (Dan aku bersaksi, bahwa muhammad, hambaNya, dan RasulNya).
Notes : * Hal ini ketika beliah masih hidup, kemudian tatkala beliau wafat, maka para shahabat mengucapkan : Assalaamu âalannabiy (Semoga kesejahteraan dilimpahkan kepada Nabi). Bacaan shalawat Nabi SAW di akhir sholat
Rasulullah SAW. mengucapkan shalawat atas dirinya sendiri di dalam tasyahhud pertama dan lainnya. Yang demikian itu beliau syariâatkan kepada umatnya, yakni beliau memerintahkan kepada mereka untuk mengucapkan shalawat atasnya setelah mengucapkan salam kepadanya dan beliau mengajar mereka macam-macam bacaan salawat kepadanya. Berikut kita ambil sebuah hadits yang sudah umum/biasa kita lafadzkan, diriwayatkan oleh Imam Bukhari, Muslim, dan Al-Humaidi, dan Ibnu Mandah.
Allaahumma, shalli âalaa muhammad, wa âalaa, aali muhammad. (Ya Allah, berikanlah kebahagiaan kepada Muhammad dan kepada, keluarga Muhammad) Kamaa, shallayta, âalaa ibrahiim, wa âalaa, aali ibraahiim. (Sebagaimana, Engkau telah memberikan kebahagiaan, kepada Ibrahim, dan kepada, keluarga Ibrahim). Wa âbarikh alaa muhammad, wa âalaa aali muhammad. (Ya Allah, berikanlah berkah, kepada Muhammad, dan kepada, keluarga Muhammad) Kamaa, baarakta, âala ibraahiim, wa âalaa, aali ibraahiiim. (Sebagaimana, Engkau telah memberikan berkah, kepada ibrahim, dan kepada, keluarga Ibrahim). Fil Allamina Innaka, hamiidummajiid. (Sesungguhnya Engkau, Maha Terpuji lagi Maha Mulia).
Salam
âRasulullah SAW. mengucapkan salam ke sebelah kanannya :
Assalaamu âalaikum warahmatullaahi wa barakaatuh
(Mudah-mudahan kesejahteraan dilimpahkan kepada kamu sekalian serta rahmat Allah, serta berkatNya),
 sehingga tampaklah putih pipinya sebelah kanan. Dan ke sebelah kiri beliau mengucapkan : Assalaamu âalaikum warahmatullaah
(Mudah-mudahan kesejahteraan dilimpahkan kepada kamu sekalian serta rahmat Allah), sehingga tampaklah putih pipinya yang sebelah kiri.â
( Hadist Riwayat : Abu Daud, An-Nasaâi, dan Tirmidzi )
Mari di perhatikan, bahwa ternyata ucapan kita ketika menoleh ke kanan (salam yang pertama) lebih lengkap daripada ucapan kita ketika menoleh ke kiri (salam yang kedua )
ââââââââââââââââââââââââââââââââââââââââ-
Subhanallah dan Alhamdulillah, Maha Benar Allah atas segala FirmanNya. Luar biasa sekali ya arti dari bacaan Sholat ini. Makin merunduk kita, makin terlihat kecil kita, makin menangis kita.
Saya berharap agar ini menjadi bagian dari jalan kemudahan untuk kita di dalam menggapai khusyuk dan memahami setiap gerakan yang kita lakukan. Maka jika kita tahu dan mengerti akan nikmatnya shalat itu, mari kita share ke keluarga kita.
Selamat meresapi dan jangan lupa untuk share ke orang orang yang kita cintai.
Just thinking about people making year-end summaries of their accomplishments and also about reasons to keep yourself alive through the next year. Sorry, itâs a bit of a sappy comic.
[ patreon | commissions | eevachu.com ] Â Â Â Â Â Â Â Â Â do not remove comment
oke bangkit dari kegagalan cinta :)
Kau yang tengah terpuruk di kaki waktu, memaki cinta yang tak bisa kau genggam. Bukankah dulu kau pernah percaya bahwa cinta itu anugrah Tuhan, kenapa sekarang kau jadi begitu pendendam untuk perpisahan yang juga takdir Tuhan.
Bangkitlah kembali, jika cinta yang menggerakan nadimu. Sapalah cinta...
The rose
Kita akan sampai saat ikrar itu kau lafaskan dan mereka akan berkata SAH !
Perempuan Kecil (via perempuanmu)
Aaminn, Sah! :)) #suatusaatAamiin
Just focus and keep it up ! đ¤¸ââď¸ . . . . . . . #doctoralstudentstruggles #magisterstudents #studygram (at Johor Bahru) https://www.instagram.com/p/B0TiigWjTvw_54W_faG-YbEbwOcaS5J6TpOiCM0/?igshid=6wffjrw1l4kw
Ingin setegar Ibunda Khadijah R.A binti Khuwailid, secerdas Aisyah binti Abu Bakar| Pencari Ridho-Nya dan Pengagum umat terbaikNya Rasullah Muhammad SAW⥠Punya mimpi untuk menjadi orang berguna
242 posts