kadang kepala kita terlalu ramai dan terlalu sibuk sendiri sampai lupa kita sedang apa dan ingin apa di dunia ini. Kita begitu mudahnya dikelabui bahkan oleh diri sendiri. Alih-alih menyalahkan hal ini dan itu, mengurusi diri sendiri saja terkadang masih kalah.
dasar aku
1. Sebelum makan Nabi letak secubit garam di lidah untuk elak santau dan tapis makanan yang akan di makan.
2. Sampai di tempat baru, Nabi ambil garam dulu untuk sesuaikan hormon terlebih di tempat baru.
3. Untuk ubat penyakit rohani, air perlu di campur garam terutama sihir dan santau. Kenapa ye? Allah dah cipta garam untuk penarik toksid/asid/racun dalam darah atau tubuh dan juga penarik unsur2 negatif.
4. Pengamalan Pengamal Perubatan Islam untuk bersih rumah atau pagar rumah perlu tabur garam di sekeliling rumah.
5. Garam juga unsur yang boleh ‘balance’ balik sistem tubuh kita.
6. Garam boleh jadi rosak apabila dimasak atau bertindakbalas dengan suhu yang tinggi/panas, maksudnya kalau nak masak. Guna garam bukit dan jangan bubuh garam masa makanan menggelegak atas dapur. Tutup api dan biar suhu turun dulu, baru letak garam.
7. Kita panggil bubuh garam atas darat macam org arab buat. Bubuh garam masa nak makan. Sebab? Garam ada sodium dan potassium… Tubuh perlu potassium lebih. Kalau panas garam hanya tinggal sodium, potassium rosak dalam suhu panas. Sebab tu kena darah tinggi.
8. Selok-eloknya di tempat makan sentiasa ada mangkuk kecil garam dan sunnah Rasulullah SAW mencalit secubit garam menggunakan jari kelingking kanan dan dletakkan ke lidah bahagian depan. Ianya akan mngaktifkan kelenjar enzim penghadaman.
Khasiat Garam dalam Perubatan Islam ada beberapa petua penggunaannya.
1. Merendam kerang supaya hilang tahinya. Dalam kaedah perubatan Islam, sesuatu perkara yang buruk diubat dengan asalnya. Kerang berasal dari laut dan garam digunakan untuk meneutralkan keburukannya (tahi).
2. Mengurang tahap kemasinan ikan masin. Ikan kering yang terlalu masin boleh dikurangkan kadar kemasinannya dengan merendam dalam air garam juga.
3. Mengubat gout. Gout disebabkan pemakanan makanan laut yang berlebihan. Orang yang tinggal berhampiran pantai boleh menanam badan dalam pasir laut. Bagi mereka yang tinggal di bandar, garam kasar digoreng dan didemahkan di tempat sakit ketika garam masih panas.
4. Merawat cirit-birit. Minum air yang dicampur sedikit garam.
5. Merawat mabuk perjalanan. Untuk merawat mabuk perjalanan, garam dicampur madu dan air kemudian di minum sebelum memulakan perjalanan.
6. Garam diguna untuk merawat kegatalan. Air yang dicampur garam disapukan pada kulit yang gatal.
7. Menambah imuniti badan akibat perubahan hawa/angin. Hal ini berlaku di sesetengah tempat di negeri Arab. Misalnya pelajar Malaysia yang berkunjung ke Arab akan mengalami alahan terhadap hawa/angin tempat baharu. Air garam diminum sebagai ubatnya.
8. Menghilangkan penat kerana kerja berat. Amalan orang-orang Melayu tradisional yang bertani, bersawah atau bertukang ialah meminum air sejuk yang dicampur garam.
9. Mengelak sihir/gangguan jin bagi mereka yang bermalam di hutan. Garam adalah sumpahan jin. Garam yang dibaca padanya dengan Al-Fatihah (sekali) dan ayat al-Kursi (ayat 255 surah al-Baqarah – 7 kali) ditabur di sekeliling khemah.
10. Mengelak gangguan syaitan/jin kepada bayi. Ada ketikanya bayi kerap menangis waktu malam. Untuk mengatasi masalah ini, garam dicampur dengan bawang merah, bawang putih dan lada hitam. Campuran itu diletak dalam gelas/cawan/bekas yang terbuka. Bekas itu diletakkan di bahagian kepala bayi.
11. Mengubat orang yang diganggu jin. Bagi orang dewasa yang dikhianati (disihir), cara mengubatnya ialah dengan meletakkan garam yang dibaca al-Fatihah di perdu lidah. Perdu lidah ialah bahagian bawah lidah yang apabila diangkat akan nampak urat hijau lidah. Semoga bermanafaat. InsyaAllah..
GARAM: Penyembuh@Pembunuh?
Nabi SAW bersabda: “Sebaik-baik LAUK adalah GARAM”(Al-baihaqi)
Garam bukanlah penyebab penyakit, malah ubat yang paling mujarab SEKIRANYA diambil dengan cara yang betul.
GARAM TIDAK BOLEH DIMASAK! Kesilapan kita (kebanyakan orang Melayu) ialah kita memasak garam iaitu memasukkan garam kedalam masakan ketika masakkan sedang MENDIDIH/PANAS. Ia akan menyebabkan garam menjadi racun/toksik. Garam, bahasa saintifiknya adalah sodium. Jika garam dimasak dengan cara diatas, ia akan menyebabkannya berasid dan membahayakan kesihatan serta mengundang pelbagai penyakit.
Cara yang betul penggunaan garam:
Kaedah Pertama: - Masakkan makanan yang ingin dimasak sehingga selesai. Contohnya: Kari Ikan.. - Kemudian masukkan garam dalam masakan tadi serta gaulkan apabila ianya beransur suam. - @ Kacau air garam dan tuangkan kedalam kuah.
Kaedah kedua: - Masak makanan tanpa masukkan garam. - Semasa makan, sediakan semangkuk garam disebelah dan taburkan diatas makanan yang ingin dimakan mengikut tahap selera masing2. “Antara amalan yang diamalkan oleh para Salafussoleh ialah dengan mengambil garam sebelum memulakan makan ” - Ia bertindak sebagai pembuka selera dan juga sebagai mineral bagi badan. GARAM IALAH MINERAL!!
Antara kelebihannya ialah: * mengubati LEBIH dari 70 penyakit serta seseorang itu tidak akan mati dalam keadaan mati mengejut.
Sebarkan sekiranya anda mahu semua orang Islam sihat!!
-dr Ust.Ihsan Mohamad (Imam Muda MBA)
-Because I want my eyes to see someone special, someone halal, knowing that he/she is my gift from Allah. -Because I want someone who loves Allah and loves me because he/she loves Allah. -Because I want somebody to share my happiness and praise Allah with me, someone to cry my tears with me and make dua with me and someone to love and love Allah with me. -Because I want to have children of my own to love and care and share with a gift from Allah. -Because I want to share Allah’s beautiful creations and praise His name with someone who Allah has fated to be with me since I was born. -Because verily, with a halal partner, my life and everything I do with my spouse will be halal in the eyes of Allah completing half my Deen. -Because I am a gift from Allah to someone, and I want to let him/her feel Allah’s love through me.
Jangan lupa amalkan Al-Kahfi setiap jum'at :')
Ya Allah :( Hamba berlindung kepada Engkau
Dan wanita (Zulaikha) yang Yusuf tinggal di rumahnya menggoda Yusuf untuk menundukkan dirinya (kepadanya) dan dia menutup pintu-pintu, seraya berkata: “Marilah ke sini”. Yusuf berkata: “Aku berlindung kepada Allah, sungguh tuanku telah memperlakukan aku dengan baik”. Sesungguhnya orang-orang yang zalim tiada akan beruntung. [Yusuf: 23]
Assalaamu alaykum Quran Weekly.
Sebuah juz yang sulit untuk diambil sedikit bagiannya saja. Saya ambil sebuah ayat dari Surat Yusuf, juz ke 12 dan ayat yang ke 23. Pada ayat yang satu ini Allah menerangkan tentang godaan. Saya tahu saya sedang berbicara di Youtube ataupun Facebook, maka saya mencari topik apa yang biasanya dihadapi oleh anak muda, tentang godaan.
Allah berkata: “Istri sang menteri, ia mencoba untuk menggoda nabi Yusuf”. Kata ‘Rowa’ berasal dari kata ‘ruwaid’ yang berarti perlahan-lahan. Kata ‘ruwaida’ dalam bahasa Arab berarti perlahan-lahan. Jadi kesan yang disampaikan adalah ia berusaha menggoda Nabi Yusuf tidak hanya satu kali, tapi terus menerus ia lakukan untuk mendapatkannya.
“Ayolah masuk sini, tidak apa-apa. Kamu kelihatannya ganteng sekali hari ini.” Wanita itu terus berusaha menundukannya, dan Nabi Yusuf pun tidak bisa menghindar. Karena Allah katakan: “Dan wanita (Zulaikha) yang Nabi Yusuf tinggal di rumahnya”.
Dengan hanya menyebut kata ‘baitiha’ yang berarti rumahnya, maka itu berarti ia miliki segala akses atasnya. Nabi Yusuf tidak bisa menghindar darinya. Kemanapun ia pergi maka wanita itu akan ada di sana. Dan wanita itu dengan perlahan-lahan terus merayunya.
Nabi Yusuf ketika itu masih sangat muda, ia masih berusia belasan tahun, pada ayat sebelumnya Allah menerangkan bahwa ia barulah beranjak dewasa. Yang cukup menarik untuk diperhatikan adalah bahwa si pemilik rumah ketika menginginkan Nabi Yusuf untuk masuk, ia mengetahui kecerdasan dari anak ini (Nabi Yusuf) ketika sedang dalam perjalanan yang tidak disebutkan di dalam Al-Qur’an.
Di perjalanan menuju rumah menteri mesir tersebut, sang menteri menyadari bahwa anak ini memang spesial dan harus diperlakukan dengan hormat. Seorang anak kecil yang dulunya adalah budak, bagaimana mungkin seorang budak harus dihormati?
Tapi hal pertama yang dikatakan sang mentri pada istrinya adalah ‘Akrimi maswahu’ (QS: 112: 21), “Kau sebaiknya hormati ruang tempat tinggalnya.” Bukan hanya sekedar memberi ruangan, kasur untuk tempatnya, tapi sang menteri berkata, “Hormati ruang tempat tinggalnya”. Kata ‘maswa’ sebenarnya memiliki arti sebuah tempat yang akan kamu diami untuk waktu yang lama.
Itu artinya, sang mentri ingin anak ini tinggal di sini dengan nyaman, sang menteri tidak ingin ia pergi, ia adalah aset yang berharga. Ia sadari itu. Tidak cuma itu, ia juga sadari bahwa istrinya pun sebenarnya punya masalah dengan martabatnya karena ia tidak hanya berkata pada istrinya bahwa, “Berikan sebuah kamar”, tapi ia berkata “Hormatilah tempat tinggalnya.” Artinya, “Janganlah kamu sembarangan masuk ke kamarnya. Berilah ia tempat. Saya tidak mau kamu berperilaku seenaknya saja. Meskipun ia adalah seorang anak kecil.” Sang menteri ingin agar istrinya menjaga jarak dengan Nabi Yusuf.
Tiba saatnya ketika si istri mencoba menggoda Nabi Yusuf sedikit demi sedkit, saat Nabi Yusuf sudah menjadi pria dewasa. Hal lain yang terjadi adalah kata ‘rowada’ berasal dari kata ‘roda’ yang artinya tujuan dan kata ‘rowada’ digunakan ketika kamu ingin membuat orang lain memiliki tujuan yang sama denganmu. Jadi ia mencoba untuk membuat Nabi Yusuf memiliki cara berfikir seperti dia.
“Bukan masalah besar, gapapa; Gak ada yang salah kok; Apakah kamu tidak merasakan apapun?; Apakah menurutmu aku ini cantik?” Ia ingin Nabi Yusuf berfikir seperti caranya berfikir. Seorang anak muda dengan segala godaan padanya. Ia manusia biasa. Ia tidak mengatakan bahwa “Aku bisa mengatasi segala godaan”. Ia tidak berkata seperti itu.
Al-Qur’an menerangkan (QS: 12: 24). “Ia memiliki hasrat dengannya”, Nabi Yusuf pun juga memiliki hasrat padanya. Sebelum ia diberikan bukti oleh Tuhannya. Tapi intinya yang ingin saya sampaikan adalah bahwa ketika wanita itu sungguh berhasrat padanya, wanita itu ingin dicampuri namun ingin diawali oleh niat dari Yusuf sendiri. Nabi Yusuf ingin ia tetap bersih, ia tidak ingin menurut dengan hal-hal yang semacam ini.
Berapa banyak anak muda saat ini yang bisa berkata seperti itu? Seorang wanita cantik di sebelahmu, wanita itu berkata gak ada yang salah melakukan hal seperti itu, tidak apa-apa. Wanita itu yang mendatangimu, bukan kamu yang mendatanginya, tapi wanita itu yang mengejarmu.
Dan saat itu berada di dalam rumahnya, wanita itu adalah bosmu. Dan kamu pun mungkin akan punya alasan, “Wanita ini kan bosku, dia menyuruhku melakukan apapun, jadi gapapa dong?” Semua pembenaran sudah memungkinkan, semua pintu telah terkunci. Wanita itu tidak hanya mengunci sebuah pintu, tapi ia mengunci banyak pintu. Dan setiap pintu memiliki banyak tirai. Jadi semuanya tertutup, tidak ada seorangpun akan mengetahuinya.
Lalu wanita itu berkata: “Marilah ke sini.” Kata ‘haita’ digunakan sebagai kata untuk menggoda, biasanya jarang digunakan. “Cepatlah ke sini”. Allah bahkan tidak menggambarkan kondisi wanita itu dan kita pun juga tidak ingin mengetahuinya. Wanita itu sungguh memberikan dirinya pada Nabi Yusuf. Wanita itu pun sungguh menggodanya. Saat kondisi yang seperti itu, kita dapat mempelajari sifat yang luar biasa dari Nabi Yusuf.
Semua pemuda yang berada di kampus, yang di SMA, yang di tempat kerja, yang sedang jalan-jalan di mall. Kalian semua yang anak muda. Perhatikan, jika ada seoarang wanita meng-smsmu dan ia berkata: “Kamu manis, mau mengobrol denganku gak nanti? Ini nomer saya” atau apapun itu. Beberapa anak muda memiliki fantasi dengan kondisi seperti ini, tapi Nabi Yusuf justru sedang dalam kondisi yang seperti ini dan ia pun dapat mengingat bahwa Allah sedang melihat kondisinya ini.
Itulah yang diajarkan pada kita untuk keadaan seperti ini. Nabi yusuf berkata: “Aku berlindung kepada Allah”, aku mencari sebuah tempat dimana aku bisa mencari perlindungan Allah.” Karena kata ‘ma’a’ ini dihitung sebagai ism dorf, sebuah tempat. “Aku mencari sebuah tempat dimana aku bisa mencari perlindungan Allah.”
“Sungguh tuanku telah memperlakukan aku dengan baik.” Ia sungguh memberiku tempat tinggal yang baik. Yang Nabi Yusuf maksudkan adalah Allah sebagai tuannya. Jika wanita ini tidak mempercayai bahwa Allah sebagai tuannya, paling tidak dengan mendengarkan kata yang sama, semoga wanita itu berfikir bahwa kata “tuan” yang disebut tadi adalah kata “tuan untuk sang pemilik rumah (suaminya)”.
Wanita itu jelas tidak takut dengan Tuhan, tapi paling tidak ia takut dengan suaminya. Sehingga hikmah dari kata ‘Tuan’ yang disebut Nabi Yusuf, bisa dihubungkan untuk Allah, karena yang ia maksudkan adalah “Allah telah merawatku. Bagaimana mungkin saya tidak setia pada Allah.” Wanita itu mendengarkan kata ‘Tuanku’, ia mungkin tidak berfikir tentang Allah, tapi mungkin ia berfikir tentang suaminya yang telah berbuat baik padaku. Jika kamu tidak takut dengan Tuhan, paling tidak berfikirlah kamu memiliki suami, sebelum kamu berbuat sesuatu yang seperti ini.
“Sesungguhnya orang-orang zalim tiada akan beruntung.” Dan wanita itu pun tidak ingin memperlama pembicaraan tersebut. Sangat mengagumkan. Ketika ceritanya berlanjut, hal selanjutnya adalah, bukan “Tenanglah wahai wanita, coba pikirkan hal ini, saya minta maaf.” Tidak seperti itu. Nabi Yusuf tahu wanita itu sedang tidak ingin diajak berbicara. Nabi Yusuf lebih baik lari. Jangan coba-coba duduk bersama wanita dan berkata: “Astaghfirullah, itu kan haram saudariku. Kamu seharusnya memikirkan apa yang kamu katakan.”
Tidak, tidak usah memberi nasihat, kamu tidak akan bisa memberi nasihat, kamu justru akan berlama-lama dengan wanita tadi. Jujurlah pada dirimu, cepat menjauh dari kondisi seperti ini. Cepat menjauh dari percakapan godaan semacam ini, jangan mengejar lebih jauh, tidak usah ditanggapi. Tidak usah ditanggapi SMS dari mereka, jangan lakukan, bertaubatlah dari hal seperti itu. Bahkan jangan kamu balas dengan: “Saya tidak akan meng-SMS kamu lagi.” Tidak perlu dikatakan. “Kenapa kamu tidak balas email saya?” “Tidak, Astaghfirullah ini bulan Ramadhan.” Tidak perlu dibalas, jangan sampai terajak. Hal yang sama berlaku juga untuk perempuan.
Jika kalian sungguh-sungguh ingin mengambil nasihat dari Al-Qur’an, maka ini adalah hal yang nyata. Ini bukan cuma sekedar kisah, ini juga cerita untukmu, sekarang tergantung kalian. Jika kamu terlibat dengan keadaan yang seperti ini, dan kamu sudah pernah mendengar ayat Al-Qur’an yang satu ini. Allah akan bertanya pada kita di hari pengadilan kelak. “Kamu sudah mendengar ayatnya, apakah menurutmu itu cuma sekedar kisah saja?” Apakah ayat ini tidak berkaitan denganmu?”. Allah katakan, “Ini juga berkaitan denganmu”. Kamu pun disebutkan, ini adalah cerita dan nasihat untukmu.
Jangan hanya sekedar membaca kisah ini dan berfikir ini tidak ada kaitannya dengan ‘kehidupan pacaranmu’. Jangan berfikir kisah ini tidak ada kaitannya dengan perbuatanmu yang tidak diketahui orang tuamu ataupun teman-temanmu. Ini berkaitan, ini amat sangat berhubungan denganmu. Bukan kebetulan kisah ini disebutkan di Al-Qur’an, ini adalah masalah sepanjang masa.
Dan bila kamu mengalami kondisi yang demikian, saya doakan kamu bisa belajar dari kisah Nabi Yusuf Alahis Salaam ini. Dan semoga membuatmu berfikir ulang atas segala perbuatan di masa hidupmu. Shalatmu, puasamu, bacaan Al-Qur’an mu dan tentang pacarmu juga. Seharusnya kamu tidak pacaran, kamu harus pikirkan. Ini bukanlah dosa yang kecil. Ini bukanlah perkara kecil yang kamu lakukan. Kamu sedang bermain-main dengan keyakinanmu.
Saya doakan anda, semoga anda kuat untuk melakukan hal yang benar, dan mengakhiri hubungan pacaran yang haram. Namun jika kamu tidak bisa mengakhiri pacaran tersebut maka buatlah menjadi hubungan yang halal (Menikah).
BarakAllahuli walakum, Assalamu alaikum wa rahmatullahi wa barakatuh.
*Transcript dari video Islam IDN https://www.youtube.com/watch?v=EKieln9yE1c **Reupload YouTube NAK Indonesia https://youtu.be/o-icKIud52U ***Reupload FB NAK Indonesia https://www.facebook.com/video.php?v=1643170475896886
Follow NAK Indonesia: http://nakindonesia.tumblr.com https://twitter.com/NoumanAliKhanID https://instagram.com/nakindonesia https://www.facebook.com/NoumanAliKhanIndonesia https://www.youtube.com/NAKIndonesia
Alhamdulillah, segala puji-hanya bagiNya . Dia yang tidak pernah salah dalam menetapkan dan menjadikan segala sesuatu. Hanya saja sebagai seorang hamba yang terkadang tidak mengerti bahasa Nya . Beberapa hari ini Dita ditempatkan dalam berbagai kondisi mulai dari kondisi terberat sampai kondisi ternyaman oleh Nya. Berat dan nyaman yang dimaksudkan begini. Alhamdulillah dulu nih, terimakasih kepada Mu yang sejak awal hidup di dunia Allah selalu tolong, selalu bantu dan itu semua tidak terlepas dari Doa nya Mama, dan seluruh mahluk di bumi yang dibukakan Allah hatinya untuk mendoakan dan membantu dita. Beberapa bulan yang lalu berkesempatan untuk bekerja di CRC 990 {Colaborative Research Centre} . Pengalaman luar biasa, kondisi yang ampun undrepresure sekali! Bekerja bukanlah hal yang mudah guys, namun bukan berarti gak bisa dilalui . Pasti bisa pasti mampu ada Allah yang bantu, Alhamdulillah. Nah di CRC saya bekerja dengan 2 orang peneliti yang bersekolah di Universitas Göttingen, Jerman. Miri dan Kath . Mahasiswi doktoral dari Jerman. Pekerjaan yang dita lakukan tergolong bukan pekerjaan yang sukar jika dibayangkan, --Enumerator. Hanya wawancara ngalur ngidul selesai TAPI jangan salah pekerjaan ini pekerjaan luar biasa, butuh mood yang stabil selalu kondisi badan yang fit selalu dan wajah yang menyenangkan selalu. Berhadapan dengan ratusan warga dengan latar belakang kebudayaan berbeda, umur yang bermacam macam masalah hidup yang pelik ---pernah dikira mau bagi bagi uang, tukang kredit, dan penipu 😣! Selama 2 bulan bekerja tanpa libur tapi selalu lembur bekerja dari pagi hingga malam. Yah setiap hari dita selalu meyakinkan diri bahwa setiap orang yang ditemui nanti pasti memberikan pelajaran hidup yang tidak pernah di dapatksn sebelumnya. Benarr sekali and i got it! Tak terasa pekerjaan selesai dan pembayaran pun dibagikan, horay 👏. Tapi diluar dugaan Guys! Totally different , i thought with much money you can get happiness its and i make sure it's totaly wrong! What? How come . Ini mungkin tidak berlaku untuk semua orang tapi ini yang saya rasakan, entah bawaan gak pernah punya uang sendiri sebanyak itu 😂t tapi rasanya gak setenang punya uang yang pas untuk hidup. Disinilah Allah menguji . Allah ingin melihat sejauh mana kita mampu beramal membelanjakan harta yang kita punya. Karena ingat itu hanyalah titipan. Bukan semua rezeki yang kita dapat itu milik kita guys . Ada rezeki orang lain disana. Alhamdulillah uang nya habis 😂😂 Semoga habisnya bukan dihitung mubazir sama Allah semoga habisnya bukan untuk yang gak bermanfaat. Alhamdulillah atas rezeki yang Allah berikan. Allah Maha meluaskan dan melapangkan hambaNya . Tidak ada satupun mahlukNya yang tidak dijaminkan rezeki untukNya. Semoga mendapatkan rezeki yang baik dan halal guys. #worked #research #story
Sesekali tersesat. Sesekali salah jalan. Sesekali terdistraksi dari tujuan awal.
Hidup terkadang membutuhkan waktu untuk memahami keadaan, memahami kemampuan diri, memahami keinginan pribadi, memahami siapa-siapa saja yang selalu ada di sana dan dapat kamu percaya. Hidup terkadang membuatmu…
Ketika kau mencari yg terbaik dengan cara menduakanku. Maka tanpa kau sadari kau telah menunjukkan bahwa dirimu bukanlah yg baik-baik untukku.
(via mbeeer)
Tujuan hidup harus jelas. Iya sejelas memajukan agama Nya lewat dirimu dan menjadikan dirimu sebaik baiknya manusia bagi mahluk lain. InsyaAllah Allah akan meluaskan rezeki. Bukan hanya uang namun ketentraman hati kesehatan dan keluarga yang penuh rahmat.
“The world is a vehicle for you. If you drive it, it will deliver you to your destination. If it drives you, you will be destroyed”
Ada kalimat menarik dari buku terakhir yang saya khatamkan. Bunyinya, “Kita merindukan sosok semacam Abdurrahman bin Auf maupun Ustman bin Affan radhiyallahu‘anhuma yang kaya raya. Tetapi mereka bukanlah orang yang haus harta dan sangat bersyahwat terhadap dunia. Mereka kaya sebagai akibat, bukan tujuan”
Bukan tujuan. Ya, baris penutup memuat pelajaran tersirat agar kita menjemput rejeki dengan sebaik-baik niat dan cara. Nyatanya, kita tau segelintir orang yang dikendalikan obsesinya untuk menjadikan kekayaan sebagai tujuan akhir dan menghalalkan segala cara demi mencapainya. Yang penting kaya. Titik. Merampas hak orang lain, menipu konsumen atau merusak lingkungan dianggap sebagai “biaya” tak kasat mata yang memang harus dikeluarkan. Tujuan yang mereka buat, tuntas mematikan rasa, meniadakan etika dan membutakan mata.
Sebaliknya, pikiran selayaknya dua sosok mulia yang namanya tertulis di awal, berisi anggapan bahwa kekayaan adalah tambahan bekal untuk perbuatan-perbuatan baik berikutnya. Urusan rejeki enggak gampang bikin mereka baper karena memang kadarnya udah ditakar dan enggak mungkin tertukar. Penambahannya enggak membuat jumawa, pengurangannya juga enggak membuat nestapa. Kepunyaan atau ketidakpunyaan enggak bikin si empunya ngerasa harus memperlihatkannya ke khalayak.
Kalau Ibnu Qayyim Al-Jawziyyah bilang, “When there is money in your hand and not in your heart, it will not harm you even if it is a lot; and when it is in your heart, it will harm you even if there is none in your hands”.
Jadi jangan heran kalau ngeliat pekerja keras yang karakternya apik, sederhana dan enggak kemaruk. Mungkin, rejeki atas kecermatan mereka datang dalam bentuk kesehatan, keselamatan, kelancaran atau ketenteraman. Kalau kata sahabat saya, gaji dan rejeki itu dua hal yang berbeda. Gaji dijemput dengan kerja, rejeki dijemput dengan takwa. Untung, tanggung jawab atas perkara menghidupi-hidup melampaui usia kita di dunia. Dengannya, kita punya pengingat jangka panjang setiap kali berurusan sama pendapatan.
Betapa meruginya mereka yang memperkaya diri lewat cara-cara yang penuh pelanggaran. Tujuan untuk sebatas berharta melimpah mungkin tercapai. Tapi, akan ada dahaga yang enggak pernah tercukupi pada diri mereka karena gersangnya keyakinan. Ketenteraman yang didamba-damba enggak kunjung datang dan mereka terus terjebak dalam ketidakcukupan yang tak berujung. Sungguh betapa sayangnya hasil yang diperoleh dari mengorbankan kesementaraan untuk sebuah keabadian.
Tapi, bukan berarti bertujuan jadi kaya itu salah. Tentu enggak salah kalau kelebihan itu bisa jadi kendaraan untuk kita meneruskan dan menghidupkan lebih banyak kebaikan. Urusan utamanya bukan semata-mata jadi kaya, tapi juga melaju dengan berbekal ilmu dan iman supaya enggak ada hak yang terlanggar dari langkah yang dipijak. Kalau kekayaan datang sebagai akibat atas saldo kebiasaan baik, maka tentu ia bersebab dari amal-amal yang hasan.
Cermati kewajiban-kewajiban, karena di baliknya ada hak yang enggak boleh luput ditunaikan. Cermati tahapan-tahapan, karena nilai sebuah ketercapaian juga bergantung pada pelaksanaan.
Dengan menempatkan tujuan lebih jauh dari kesementaraan, kekayaan bisa menjadi akibat. Maka, dari mana datangnya setiap akibat baik kalau bukan dari-Nya? Di balik kerendahan hati mereka yang kaya karena akibat, biasanya turut hadir kesederhanaan untuk mengambil bekal secukupnya dan menggunakanya demi sebaik-baik alasan aja. Dalam hati mereka, bersemayam keyakinan bahwa dari setiap peser harta yang dipunya akan dipertanyakan dengan cara apa ia terkumpul dan kemana ia pergi.
Ingin setegar Ibunda Khadijah R.A binti Khuwailid, secerdas Aisyah binti Abu Bakar| Pencari Ridho-Nya dan Pengagum umat terbaikNya Rasullah Muhammad SAW♡ Punya mimpi untuk menjadi orang berguna
242 posts