Resolusi itu tidak harus besar. Kita tahu bahwa apa-apa yang besar bermula dari sesuatu kecil dan sederhana. Sesederhana meningkatkan kekhusyukan dalam sholat, menjauhi kesia-siaan, lebih rajin membaca buku, lebih tekun belajar setiap hari, dan melihat berbagai penjuru dunia lewat gmaps.
Beresolusi lah setiap hari. Tidak hanya di awal tahun untuk kemudian lupa di pertengahan tahun dan menyesalinya di akhir tahun. Pada setiap hari dimana kamu masih diberi nafas, jantungmu masih berdetak, dan darahmu masih mengalir, maka di setiap hari itulah kamu harus memancang target, memperjuangkannya susah payah, lantas mengevaluasinya di akhir malam.
Dan dunia adalah kefanaan. Jika untuk yang fana kita memancang target dan memperjuangkannya susah payah, lantas bagaimana untuk yang kekal selama-lamanya?
"Mengapa manusia takut mati?
Sebab mereka membangun rumahnya mewah di dunia, dan menelantarkan rumahnya bobrok di akhirat."
–Ustadz Mu'in, ketika kajian tafsir, entah berapa tahun silam
Al-Hajj Malik Al-Shabazz رحمه الله (Malcolm X) was martyred on February 21st, in 1965.
May Allah grant him the highest of ranks in Jannah.
اللَّهُمَّ صَلِّ وَسَلَّمْ عَلَى نَبِيِّنَا مُحَمَّدٍ
Allahumma salli wa sallim ‘alaa nabiyyinaa Muhammad.
Adik : Mas, kenapa memilih jadi orang baik? Seringnya kelewatan baik malah. Bukannya yang ada kadang disakiti, sering merugi, dibayar juga nggak. Hehe
Kakak : Iya betul. Tapi memilih jadi orang nggak baik juga sama aja. Sadar nggak sadar, yang sakit malah diri sendiri, yang dirugikan diri sendiri juga. Kalau kamu mencari orang baik tapi sulit untuk menemukan, ya nggak ada salahnya untuk coba menjadi apa yang kamu cari tadi. Biar nanti memudahkanmu juga, karena biasanya juga akan dipertemukan dengan orang-orang baik lainnya. Dan satu lagi.
Apa itu Mas?
Nggak semua orang bisa cukup terbuka untuk meminta bantuan orang lain. Entah karena nggak enakan, kurang nyaman untuk membagi beban, dan bermacam penyebab dibelakangnya. Jadi bisa saja ada orang yang sangat terbantu oleh pertolongan yang kamu tawarkan. Meski bentuk terimakasih yang mereka berikan, mungkin hanya terdengar sepertinya terimakasih yang seperti biasa. Tapi kamu tidak tahu seberapa dalam rasa terimakasihnya.
The Messenger of Allah (ﷺ) said :
The best of you is the one with best character.
Pernah nggak sih kita merasa saat kita sedang futur. Saat kualitas dan kuantitas tilawah dan murajaah menurun. Saat derap langkah kaki menuju masjid untuk memenuhi panggilannya terasa berat. Saat sekedar mengeluarkan sepuluh ribu untuk bersedekah terasa susah. Saat berniat menghadiri majelis ilmu justru merasa malas.
Saat itulah kita sebenarnya sadar. Kita sadar makin menjauh dariNya. Percaya atau tidak pasti akan senantiasa ada perasaan bersalah di dalam jiwa ini. Tapi entah mengapa kita berusaha melawan perasaan jujur tersebut. Kita seolah membohongi diri kita sendiri bahwa kita butuh refreshing. Ah iya, daripada datang kajian mending jalan-jalan, sekali-sekali lah. Lalu lantas bukan lagi sekali namun berkali-kali. Ah, ntar dulu deh tilawahnya, masih sibuk ada tugas. Hingga akhirnya kita tak menyentuh Al-Quran sama sekali.
Lantas tiba-tiba pernah nggak sih merasa lalu datang aneka kesulitan. Lalu datang waktu yang kita rasa disia-siakan. Seharusnya plan kita ini, tapi nyatanya begini. Seharusnya mau belajar tapi malah ngantuk. Seharusnya target hari ini selesai tugas itu nyatanya sampai seminggu belum selesai.
Lalu kita justru menyalahkanNya. Kok teman saya yang kayaknya ga pernah shalat tapi dapat nilai bagus. Sementara saya yang shalat dan beriman kepadaNya justru mendapat hasil dibawah mereka. Di saat kita menyalahkanNya, tanpa sadar kita bukan semakin dekat. Namun justru semakin jauh dariNya.
Lalu Allah lagi-lagi memberi kesulitan. Tak seperti biasanya semangatmu menurun, padahal kamu bilang kamu sudah refreshing untuk jalan-jalan. Padahla kamu juga sudah menyeleseikan tugasmu, namun semangat dan motivasimu entah mengapa hilang.
Kamu tidak sadar bahwa segala kesulitanmu, segala kesia-siaan waktumu, segala kegagalanmu adalah isyarat dariNya bahwa Allah begitu merindukanmu. Allah rindu dengan tilawahmu, yang barangkali masih terbata-bata, masih kesulitan mengeja A-Ba-Tsa, dengan tajwid dan makhrijul huruf ala kadarnya, tapi kamu selalu berusaha keras menyelesaikannya.
Allah begitu merindukanmu, ketika mendengarmu sebagai hamba yang meminta ini itu terlalu banyak, namun Allah begitu mendengarkanmu dan mensetting waktu kapan akan mengabulkan doamu.
Allah begitu merindukanmu, ketika kamu mengikuti majelis ilmu, walau kamu di dalamnya terkantuk-kantuk, namun usahamu untuk tetap terjaga, membuat malaikat tak kuasa menahan diri untuk mencatat amal kebajikanmu.
Allah begitu merindukanmu, manakala kau justru menyalahkanNya atas apa yang terjadi, namun Ia tak pernah langsung mengazabmu, hanya saja memberimu isyarat - isyarat yang lain agar kamu memahami.
Ya, Allah begitu merindukanmu. Tak terhitung sudah isyarat-isyarat yang disampaikan kepadamu. Sekarang, apakah kita benar-benar merindukanNya?
Banyak cara untuk berbuat kebaikan. Jika tak bisa berbuat hal yang besar, mulailah dari hal yang kecil.
"Barangsiapa yang mengerjakan kebaikan sekecil apa pun, niscaya dia akan melihat (balasan)nya. " (Q.S. Al-Zalzalah: 7)
this terrified kitty won't let go of the young man who found it under the rubble.
the reporter was wondering if animals associations would care for the animals situation in gaza and the man answers her: "they do not care about us; human beings, you think they care about animals?! they do not care about us. no one does."
Did you know that the Angels dont have the virtue of reading the qur'an even though they wish to do that, but Allah have kept this virtue and gift only for us and jinn to read it, thats why anytime when we you start reciting the qur'an, the angels start listening to your recitation and coming closer to you, and that’s one of the things which Allah honors children of Adam over the angels.