Aris bakal banyak proyek aamiin
Ingrid Bergman in Stromboli (1950) dir. Roberto Rossellini
Kalau sudah dapat gaji, rasanya kayak orang kaya.
Bebas bisa makan apa aja, bisa sering-sering minum kopi di tempat favorit.
Ya sebenarnya nggak apa-apa juga sih. Menikmati hasil kerja keras selama ini, tapi kok kalo dihitung-hitung.....Hayooo hihihi
Aku bayar workshop yang isinya masih kuragukan manfaatnya. Seharga 450ribu Selain itu aku bayar buat fun run.
Sedangkan besok aku akan ke klinik kesehatan, kira-kira akan habis 400 ribu. Untung ada dana cadangan. Sebenarnya, kalo bisa, uang cadangan ini jangan aku sentuh sampai tanggal tua hehehe. Tapi rupanya ini lebih urgent. Demi kemaslahatan hidup bersama.
Alamat spending days di kos aja ya hihi
Work from home (WFH) menjadi kebiasaan baru sejak pandemi covid menyerang. Aku jadi suka ngerjain kerjaan di kamar tidurku. Ternyata hal ini nggak baik, justru malah memicu stress.
Apa yang bisa aku lakukan?
1. Memindahkan ruangan kerja
2. Kamar tidur hanya menjadi ruang istirahat, harus stress-free biar suasanya enak ya bund
Me: hey, God. May I ask for this?
God: Mmm..
Me: How about that?
God: Mmm? You sure?
Me: God..God.. I change my mind
God: O...kay
Me: God, I want that big prize but can I have it with lesser effort?
God: Young lady.... (shaking head)
What is my advice for today?
Ini hanya mudik. Mei nanti kamu akan kembali. Biarkan kamu dan dia punya waktu sendiri :)
Selasa pagi tiba-tiba merasakan ada sakit di bagian tenggorokan kiri. Untuk menelan sakit dan terasa mengganjal. Sial, kenapa lagi?
Sakitnya makin menjadi setelah meeting dan ngomong aja nggak nyaman? Hm.. Mungkin dengan minum teh tawar hangat bisa menghilangkan sakitnya ya.. Ternyata enggak T_T
Rasa mengganjal makin melebar. Awalnya di bagian kiri bawah, menjadi menyeluruh. Menelan makin susah. Jadi takut dan cemas, akhirnya aku putuskan untuk WFH dan berencana ke klinik nanti malam.
Malam pun tiba, suaraku serak dan lebih pelan. Setelah diperiksa, dokter menyatakan bahwa aku diduga radang dan kena virus. Saat ia cek leherku, tidak ada benjolan di leher. Misal tidak ada perubahan, dua hari lagi aku harus ke sana lagi.
Dua hari tidak ada perubahan dan aku ingin segera sembuh, akhirnya aku ke RS Mayapada. Dengan suaraku yang hilang, aku ke sana menjelasakan kronologi dan gejala yang kurasakan.
Dokter THT memeriksa dengan menggunakan metode endoskopi. Telinga, hidung, dan tenggorokanku jadi target periksanya. Beliau menemukan ada pembengkakan di amandel kiri dan bengkak di pita suara. Ini semua akibat dari kelelahan dan asam lambung yang sudah naik ke tenggorokan. Tak hanya menyarankan untuk izin sakit dan fokus istirahat, ia sangat merekomendasikan agar aku puasa ngomong (vocal rest)
Dok, sungguh aku ingin sekali ambil izin sakit tapi tugas yang harus kulakukan cukup banyak. Akhirnya kuputuskan untuk WFH saja, walau sejak aku sakit, waktuku bekerja hanya lebih dari lima jam saja.
Sekarang hari Sabtu. Pagi-pagi suaraku masih hilang tapi lucunya sejak berantem sama Mama di kos (ya gegara ceramah kebersihan) suaraku langsung pulih hingga sekarang. Hanya saja batuknya sudah lebih sering dibanding kemarin.
Aku harap, situasi dan kondisiku sekarang dan nanti lebih baik, sehingga aku tidak perlu dapat injeksi sebagai bentuk tindak lanjut tindakan dari dokter.
Saranku, tidur yang cukup dan makan tepat waktu. Next-nya aku mungkin akan menulis bagaimana aku bisa membayar medical treatmentku yang habis dua juta dengan asuransi.
I have to make big decision in my financial and relationship
Good morning, Vicky.. It's already a month you've been here. Here are things you accomplished:
☑️ Your nose "treatment"
☑️ Submitted articles, even though all of them rejected
☑️ Succeeded on time blocking, and now you are maintaining the habit
☑️ Applied for jobs, but you decide to keep going. Nice. Do not give up. Do your best.
☑️ Became a less jerk person.
After all, you've learned that:
Keep going!
“Aku memilih untuk bertanggung jawab yang sudah aku mulai.”
— Moi
Sayang,
Maaf ya terkadang aku menjadikanmu sumber kebahagiaanku.
Selain itu kamu bahagia denganku dan aku bisa jadi solusi masalahmu itu sudah cukup.
Aku tidak ingin kamu tau apa kesedihanku. Kamu hanya perlu tau baik-baiknya aku saja.
She/ her; A quiet one with loudest mind. Uttering any thoughts and recounting.
86 posts