Quraninyou

quraninyou
quraninyou
quraninyou
quraninyou
quraninyou
quraninyou

More Posts from Quraninyou and Others

3 years ago

I got my heart broken and I survived, I failed 3 courses in university and graduated, I got rejected in the very first job I applied for and got promoted yesterday, I went through hard times with my family but then two years later, we laughed our hearts out over lunch. The closest friends disappointed me several times but I made new friends and loved them with all my heart. I did it once, I can do it again.

5 years ago

Renungan Pribadi Soal Takwa

Disclaimer: ini bukan tulisan edukasi tentang konsep takwa. Ini sepenuhnya refleksi pribadi saya. Tidak disarankan untuk menjadikannya referensi. Mohon diproses dengan pikiran sendiri, tidak ditelan bulat-bulat. Jika tergelitik, silakan lakukan penelitian dan perenungan sendiri.

* * *

Pasti kita udah sering denger terminologi “takwa”.

Kalau ditanya apa itu takwa, kebanyakan orang akan menjawab: “Menaati segala perintah-Nya, menjauhi segala larangan-Nya.”

Saya ngga pernah puas dengan definisi itu. Maaf ya, izinkan saya jujur secara brutal, definisi itu normatif dan ngga inspiring. Ngga menggugah selera untuk bersemangat mendapatkannya. (Pahami bahwa saya bukan bilang takwa itu ngga menarik, tapi pemaknaan/penafsiran kita atas konsep takwa yang belum memuaskan).

Iya, menurut saya, kalau sesuatu itu penting menurut sunnatullah (atau hukum alam, versi bahasa universalnya), maka secara alamiah pasti kita akan tertarik ke arah sana. Maka, saya curiga, jangan-jangan ada definisi yang lebih dalam, lebih menggugah, lebih membuka kesadaran daripada yang diajarkan di sekolah-sekolah.

Misalnya, siapa sih orang waras, berakal yang dalam hidupnya ngga pernah bertanya “Kenapa aku ada?”, “Untuk apa aku ada?”, “Apa yang penciptaku inginkan dengan menciptakan aku ke alam ini?”. Saya percaya ini pertanyaan yang universal, yang kalaupun ngga diajarkan di sekolah, secara alamiah kita akan mempertanyakan ini, cepat atau lambat.

Pertanyaan-pertanyaan itu penting. Mereka akan mendorong kita mencari Tuhan, memahami diri kita, mencari petunjuk dari Sang Pencipta–yang semua jawabannya sudah dipersiapkan oleh Allah untuk kita temukan. Karena itu, Allah sudah tanamkan stimulusnya berupa rasa penasaran yang instingtif. Kita tertarik untuk mengenali pencipta kita secara alamiah.

Nah, takwa itu disebutkan di berbagai ayat Al-Quran, menjadi tujuan dari berbagai perintah–yang salah satunya puasa di bulan Ramadhan, maka pastinya penting. Kalau penting, pastinya insting alamiah kita akan bereaksi secara positif (tergugah, terinspirasi) jika kita memahaminya dengan cara yang seharusnya.

Temuan Saya Akan Makna Takwa

Singkat cerita, saya menemukan definisi takwa yang memuaskan bagi hati saya. Saya menemukannya dalam tafsir Al-Quran “The Message of the Quran” karya Muhammad Asad. Definisinya:

Kesadaran akan kemahahadiran-Nya dan keinginan seseorang untuk membentuk eksistensinya berdasarkan kesadaran ini.

Atau sederhananya, takwa adalah “kesadaran akan hadirnya Allah”.

Buat saya, definisi ini lebih memuaskan daripada yang selama ini saya terima. Coba kita tempatkan kedua definisi takwa dalam konteks perintah puasa Ramadhan.

Dalam definisi takwa pertama, kita diwajibkan berpuasa dengan tujuan menaati segala perintah-Nya dan menjauhi segala larangan-Nya.

Dalam definisi takwa kedua, kita diwajibkan berpuasa dengan tujuan agar kita selalu sadar akan kehadiran Allah.

Kita tempatkan juga kedua definisi takwa itu dalam konteks ayat permulaan Al-Baqarah.

Dalam definisi pertama, Al-Quran adalah petunjuk bagi orang-orang yang menaati segala perintah-Nya dan menjauhi segala larangan-Nya. Yang beriman kepada yang ghaib, yang mendirikan shalat, yang menginfakkan sebagian rezeki yang Allah berikan.

Dalam definisi kedua, Al-Quran adalah petunjuk bagi orang-orang yang sadar akan kehadiran Allah. Yang beriman kepada yang ghaib, yang mendirikan shalat, yang menginfakkan sebagian rezeki yang Allah berikan.

Gimana?

Apa lebih bisa dipahami? Apa lebih membuka kesadaran? Apa lebih menggugah? Kalau buat saya, iya banget.

Contoh Implementasi Pemaknaan Takwa

Ketika berpuasa, kita bisa aja minum atau ngemil di siang hari, selama ngga ada manusia yang liat. Tapi yang menahan diri kita apa? Kesadaran akan hadirnya Allah, yang mungkin ngga begitu kita ingat kalau kita ngga puasa.

Ketika berbuka, kita seneng banget tuh, kita berdoa sebelum berbuka, “Ya Allah, terimalah puasaku dan segala amal ibadahku hari ini”. Lagi-lagi, kita distimulasi untuk menghadirkan kesadaran bahwa apa yang kita lakukan ini disaksikan oleh Allah.

Dari situ, sebenarnya kita bisa lihat bahwa menaati segala perintah-Nya dan menjauhi segala larangan-Nya (khususnya shaum Ramadhan) adalah jalan menuju kesadaran akan kehadiran Allah.

Dengan syarat, ketaatan dalam perintah dan larangan-Nya dilakukan dengan benar ya: kalau shalat khusyu’, kalau puasa ikhlas (mindful, aware, niat dari dalam hati), kalau sedekah bukan untuk ngebuang recehan.

Nah, kesadaran akan kehadiran Allah juga akan memperkuat kemampuan seseorang untuk menaati perintah-Nya dan menjauhi larangan-Nya (”Oke, mau menghadap Allah nih, masa’ aku shalat pake baju bekas bobo?”). Jadi, saya pikir ini seperti continuous feedback loop.

Tips Mengasah Kesadaran Akan Kehadiran Allah

Oke, meskipun ini perenungan pribadi, karena ini dipublikasikan maka saya tetap harus bertanggung jawab menutupnya dengan baik.

“Mengasah kesadaran akan kehadiran Allah” adalah closing yang berat, tapi paling engga saya bisa bagikan beberapa usaha saya untuk melatihnya.

Pertama, bangun mental model hubungan antara kita dan Allah yang lebih personal. Alih-alih berpikir bahwa kita cuma satu makhluk yang ngga signifikan dan mungkin ngga Allah pedulikan karena Dia “sibuk” dengan alam semesta dan manusia lain yang istimewa, ingat bahwa Allah juga Maha Dekat, Maha Tahu, Maha Mendengar, Maha Menyayangi, Maha Memperhatikan sehingga kamu bisa berkomunikasi secara personal dengan Allah.

Dia tidak seperti manusia yang kalau banyak kerjaan pusing dan skip, Dia menunggu kamu untuk datang kepada-Nya. Berkomunikasi, berterima kasih, meminta maaf, berharap, menangis.

Ingat juga bahwa Dia available setiap waktu, ngga cuma di waktu shalat–misalnya. Lagi kerja, lagi ngasuh anak, lagi beberes rumah; lagi senang, lagi marah, lagi sedih; kamu bisa berkomunikasi dengan Allah tentang hal seremeh apapun.

Kedua, pahami bacaan dan doa-doa dalam ibadah. Iya, misalnya bacaan shalat, coba dipahami. Caranya jangan cuma baca artinya secara keseluruhan, tapi pelajari kata per kata.

“Rabbi”–wahai Tuhanku, “ighfirli”–ampuni dosaku, “warhamni”–sayangi aku, “wajburni”–cukupilah aku, “warfa’ni”–tinggikan derajatku, “warzuqni”–berilah aku rezeki, “wahdini”–berilah aku petunjuk, “wa’afini”–sehatkan aku, “wa’fu’anni”–maafkanlah aku.

Bisa pelajari juga akar katanya, misal “ighfirli” dari kata “ghafara”, yang artinya “mengampuni”, asal maknanya “menutup”. Wah ini bisa didalami lebih jauh lagi, silakan cari sendiri ya.

Sedikit belajar Bahasa Arab, biar setiap kita mengucapkan doa dalam shalat, hati kita tahu betul kita sedang berkomunikasi apa dengan Allah.  Biar setiap beristighfar, bertasbih, bertahmid, hati kita benar-benar mean it.

Ketiga, sering-sering mikirin what this life is all about. Bayangin setelah membaca ini kamu terkena serangan jantung lalu meninggal, kamu ngerasa siap apa engga? Kalau engga, kenapa? Karena ngga ada amal yang bisa dibanggakan? Kalau gitu itu PR kamu, segera bikin amal yang bisa kamu banggakan saat dihisab nanti.

Atau karena banyak dosa? PR kamu adalah taubat + mengubur dosa-dosa dengan amal baik yang banyak.

Kalau ingat bahwa kita belum siap dihitung amal dan dosanya di hadapan Allah, kita jadi bisa melihat apakah karir, bisnis, investasi yang kita upayakan itu adalah sarana mempersiapkan diri atau menjadi distraksi dari apa yang benar-benar penting.

Coba bikin daftar yang harus kamu siapkan agar jika suatu hari kamu terbaring di rumah sakit, sadar ga lama lagi kamu akan mati, hati kamu ngerasa tenang dan siap menghadap Allah, seperti yang dideskripsikan di Al-Fajr:

“Hai jiwa yang tenang. Kembalilah kepada Tuhanmu dengan hati yang puas lagi diridhai-Nya. Maka masuklah ke dalam jama’ah hamba-hamba-Ku, masuklah ke dalam syurga-Ku.”

Misalnya, jika profil kamu adalah seorang ayah dan suami:

1. Sedekah rutin untuk anak yatim (misalnya ini amal andalan kamu) 2. Istri dan anak yang siap ditinggalkan secara mental dan bertekad untuk menyusul saya di surga (melanjutkan berbagai amal sholeh sepeninggal kamu) 3. Rumah untuk anak dan istri biar mereka punya tempat bernaung 4. Passive income untuk menafkahi keluarga meski saya ngga ada, biar mereka ngga susah dan menyusahkan orang lain (3 dan 4 sekilas materialistis, tapi tujuannya bernilai amal sholeh)

Itu daftar simplistik dan contoh aja.

Poinnya adalah sering-sering melatih diri kita mengingat apa yang paling esensial dalam hidup (yaitu siap ketika sudah saatnya kita menghadap Allah) dan mengkalibrasi terus menerus kesibukan kita supaya selalu dalam kerangka membuat Allah ridha sama kita.

So, mari kita membangun, mengasah, dan menjaga kesadaran kita akan ke-Maha-Hadiran Allah.

Wallahu’alam.

5 years ago

Resolusi itu tidak harus besar. Kita tahu bahwa apa-apa yang besar bermula dari sesuatu kecil dan sederhana. Sesederhana meningkatkan kekhusyukan dalam sholat, menjauhi kesia-siaan, lebih rajin membaca buku, lebih tekun belajar setiap hari, dan melihat berbagai penjuru dunia lewat gmaps.

Beresolusi lah setiap hari. Tidak hanya di awal tahun untuk kemudian lupa di pertengahan tahun dan menyesalinya di akhir tahun. Pada setiap hari dimana kamu masih diberi nafas, jantungmu masih berdetak, dan darahmu masih mengalir, maka di setiap hari itulah kamu harus memancang target, memperjuangkannya susah payah, lantas mengevaluasinya di akhir malam.

Dan dunia adalah kefanaan. Jika untuk yang fana kita memancang target dan memperjuangkannya susah payah, lantas bagaimana untuk yang kekal selama-lamanya?

"Mengapa manusia takut mati?

Sebab mereka membangun rumahnya mewah di dunia, dan menelantarkan rumahnya bobrok di akhirat."

–Ustadz Mu'in, ketika kajian tafsir, entah berapa tahun silam

3 years ago

Contemplating nature’s geometry

image

Fibonacci sequences appear in nature extensively, most notably in biological settings, such as branching in trees, arrangement of leaves on a stem, the fruitlets of a pineapple, the flowering of artichoke, an uncurling fern and the arrangement of a pine cone, and the family tree of honeybees.

Scientists have pointed out the presence of the Fibonacci sequence in nature, using it to explain the (golden ratio-related) pentagonal form of some flowers. But these geometrical forms go beyond the floral realm, and are found throughout nature.

This is why the number 1.618033 is often known as the Golden ratio in mathematics. Two quantities are in the golden ratio if their ratio is the same as the ratio of their sum to the larger of the two quantities. The golden ratio appears in some of the aforementioned patterns in nature, including the spiral arrangement of leaves and other plant parts. German mathematician Simon Jacob noted that consecutive Fibonacci numbers converge to the golden ratio; this was rediscovered by Johannes Kepler later.

This abundance of intricate geometry, measured proportions, and efficiency in nature often reminds me of the opening verses of the 87th surah of the Quran:

“Glorify the name of your Lord the Most High; who created [all things] in due proportion.”

— the Quran (87:1,2)

image

Indeed, the Quran repeatedly invites its reader to ponder upon natural phenomenon for they point to a wisdom and a design behind them.

“The sun and the moon follow their calculated courses; the plants and the trees submit to His designs; He has raised up the sky. He has set the balance; so that you may not exceed in the balance.”

— the Quran (55:5-8)

The balance (al-mizaan) mentioned here is seen by most exegetes as a reference to justice. It can also be seen as a reference to honoring the balance and harmony of the created order.

5 years ago
Al-Hajj Malik Al-Shabazz رحمه الله (Malcolm X) Was Martyred On February 21st, In 1965.

Al-Hajj Malik Al-Shabazz رحمه الله (Malcolm X) was martyred on February 21st, in 1965.

May Allah grant him the highest of ranks in Jannah.

5 years ago
Eid Prayers Around The World 💚
Eid Prayers Around The World 💚
Eid Prayers Around The World 💚
Eid Prayers Around The World 💚
Eid Prayers Around The World 💚
Eid Prayers Around The World 💚
Eid Prayers Around The World 💚
Eid Prayers Around The World 💚
Eid Prayers Around The World 💚
Eid Prayers Around The World 💚

Eid Prayers Around the World 💚

3 years ago

Did you know that the Angels dont have the virtue of reading the qur'an even though they wish to do that, but Allah have kept this virtue and gift only for us and jinn to read it, thats why anytime when we you start reciting the qur'an, the angels start listening  to your recitation and coming closer to you, and that’s one of the things which Allah honors children of Adam over the angels. 

2 years ago
Oh Allah, Do Not Take Us Out Of Ramadan Unless You Have Fixed Our Situation, Made Our Lives Happy, Forgiven

Oh Allah, do not take us out of Ramadan unless You have fixed our situation, made our lives happy, forgiven our sins, accepted our prayers and fasting, and fulfilled what we wish for.

5 years ago

Tidak semua muslim Allah panggil untuk sholat shubuh berjamaah di masjid. Tidak semua muslimah Allah panggil untuk langsung sholat saat adzan sudah berkumandang. Sekedar menjadi muslim dan muslimah itu mudah dan gampang, tapi tidak semuanya mau dan siap mengambil konsekuensi dan kewajibannya. Shubuh itu adalah panggilan Allah, dan hadiah terindah sejak membuka mata.

Hadiah terindah dari Allah itu adalah ketika kamu dimudahkan untuk melakukan kebaikan dari mulai membuka mata, sholat shubuh berjamaah di masjid. Hati-hati jika kamu sudah seringkali bangun terlambat hingga matahari memanas, jangan-jangan Allah tidak mau berjumpa denganmu di waktu terbaiknya, fajar shubuh. Berdoa dan beristighfar, agar Allah memudahkan untuk bangun sebelum shubuh.

Untukmu yang sudah terbiasa bangun shubuh, jangan sombong dan merasa aman. Tapi berhati-hatilah dalam menjaga niat dan amal kebaikan, tidak semua orang bisa istiqomah.

Aku, kamu, dan kita. Sedang sama-sama berjuang menuju kebaikan bukan ? Saling mengingatkan yuk

@jndmmsyhd

1 year ago

this terrified kitty won't let go of the young man who found it under the rubble.

the reporter was wondering if animals associations would care for the animals situation in gaza and the man answers her: "they do not care about us; human beings, you think they care about animals?! they do not care about us. no one does."

  • albertxylin
    albertxylin liked this · 2 weeks ago
  • angrykidapricotbear
    angrykidapricotbear liked this · 2 weeks ago
  • arakayven
    arakayven liked this · 2 weeks ago
  • powerfluffbunny
    powerfluffbunny reblogged this · 2 weeks ago
  • alwayswiselight
    alwayswiselight reblogged this · 3 weeks ago
  • barlyblue
    barlyblue liked this · 3 weeks ago
  • nuhaaj5
    nuhaaj5 liked this · 3 weeks ago
  • burninglight48
    burninglight48 reblogged this · 3 weeks ago
  • burninglight48
    burninglight48 liked this · 3 weeks ago
  • ghnm23
    ghnm23 liked this · 3 weeks ago
  • fanceebaby
    fanceebaby liked this · 3 weeks ago
  • thethirdman8
    thethirdman8 liked this · 3 weeks ago
  • noor-eva
    noor-eva reblogged this · 3 weeks ago
  • islam-alhrene
    islam-alhrene liked this · 3 weeks ago
  • gojojos
    gojojos reblogged this · 3 weeks ago
  • momo33me
    momo33me reblogged this · 3 weeks ago
  • khaia-x4
    khaia-x4 liked this · 2 months ago
  • sadanandaom
    sadanandaom reblogged this · 2 months ago
  • momo33me
    momo33me liked this · 2 months ago
  • krazykatgirl
    krazykatgirl reblogged this · 2 months ago
  • sharkgutz83
    sharkgutz83 liked this · 2 months ago
  • 420vanilla
    420vanilla liked this · 2 months ago
  • flyknithunter
    flyknithunter liked this · 2 months ago
  • beautifuldzaztr
    beautifuldzaztr liked this · 2 months ago
  • acervorevolucionario
    acervorevolucionario liked this · 2 months ago
  • lookoutbelowww
    lookoutbelowww liked this · 2 months ago
  • persephone-95
    persephone-95 reblogged this · 2 months ago
  • persephone-95
    persephone-95 liked this · 2 months ago
  • readingunderthetree
    readingunderthetree liked this · 2 months ago
  • prolepolitics
    prolepolitics reblogged this · 2 months ago
  • milfsoup
    milfsoup liked this · 2 months ago
  • cantastoriedimorte
    cantastoriedimorte liked this · 2 months ago
  • la--luuna
    la--luuna reblogged this · 2 months ago
  • encadenadoalanima
    encadenadoalanima liked this · 2 months ago
  • samiboum
    samiboum reblogged this · 2 months ago
  • amesbobanes
    amesbobanes liked this · 2 months ago
  • nourthranduil
    nourthranduil liked this · 2 months ago
  • jichang10
    jichang10 liked this · 2 months ago
  • milfadjacent
    milfadjacent liked this · 2 months ago
  • irockthereforiam-blog
    irockthereforiam-blog liked this · 2 months ago
  • sevesf
    sevesf liked this · 2 months ago
  • banaldispleasure-blog
    banaldispleasure-blog liked this · 2 months ago
  • easytolovehardtokill
    easytolovehardtokill reblogged this · 2 months ago
  • senhor-do-escuro
    senhor-do-escuro liked this · 2 months ago
  • senhor-do-escuro
    senhor-do-escuro reblogged this · 2 months ago
  • mycomatosedreamworld1
    mycomatosedreamworld1 liked this · 2 months ago
  • forceofinfinitediscovery
    forceofinfinitediscovery liked this · 2 months ago
  • forceofinfinitediscovery
    forceofinfinitediscovery reblogged this · 2 months ago

40 posts

Explore Tumblr Blog
Search Through Tumblr Tags